Senin, 16 Januari 2017

Teori-Teori Penyimpangan Sosial

Penyimpangan Sosial yang terjadi disebabkan oleh banyak faktor. Oleh karena itu, banyak muncul teori mengenai penyimpangan sosial. Berikut ini adalah beberapa teori penyimpangan sosial yang berkembang hingga saat ini.


Teori anatomi


Menurut teori anatomi, munculnya perilaku menyimpang adalah konsekuensi dari perkembangan norma masyarakat yang semakin lama semakin kompleks sehingga tidak ada pedoman jelas dalam masyarakat yang bisa dipatuhi sebagai dasar dalam memilih tindakan mana yang benar dan tidak benar.

Robert K. Merton menyatakan bahwa penyimpangan perilaku itu terjadi karena masyarakat mempunyai nilai dan sistem budaya yang berbeda-beda sehingga tidak ada satu nilai yang dapat dijadikan standar bersama sehingga masyarakat akan berbuat sesuai standar.


Teori-Teori Penyimpangan Sosial

Teori pengendalian


Teori pengendalian menyatakan bahwa perilaku menyimpang pada dasarnya dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu pengendalian dari dalam berupa norma-norma yang dihadapi, serta pengendalian yang berasal dari luar yaitu imbalan sosial terhadap konformitas dan sanksi atau hukuman bagi masyarakat yang melanggar norma tersebut.

Untuk mencegah agar perilaku menyimpang tidak berkembang lagi, maka masyarakat perlu meningkatkan rasa keterikatan dan kepercayaan terhadap lembaga dasar masyarakat. Semakin kuat suatu ikatan antara lembaga dasar dengan masyarakat, akan semakin baik karena bisa menghayati norma sosial yang dominan berlaku di dalam masyarakat.


Teori reaksi sosial


Teori reaksi sosial umumnya berpendapat bahwa pemberian cap atau stigma sering kali mengubah perilaku masyarakat terhadap seseorang yang menyimpang, sehingga bila seseorang melakukan penyimpangan primer, maka lambat laun akan melakukan penyimpangan sekunder.

Ketika seseorang tertangkap mencuri, kemudian diberitakan di media massa sehingga khalayak umum mengetahuinya, maka beban pertama yang ia tanggung adalah adanya stigma atau cap dari lingkungannya bahwa ia adalah penjahat. Kendati telah dipenjara, ia akan tetap mendapatkan label seabgai penjahat dari masyarakat lainnya ketika keluar dari penjara, sehingga ia memiliki kemungkinan besar mengulang kembali perbuatannya dan menjadi residivis.


Teori sosialisasi


Menurut para ahli sosiologi, munculnya perilaku menyimpang pada teori ini didasarkan dengan tidak adanya kemampuan masyarakat untuk menghayati nilai dan norma yang dominan. Penyimpangan tersebut didasarkan adanya gangguan pada proses penghayatan dan pengalaman nilai tersebut dalam perilaku seseorang.

Lingkungan yang rawan dengan terjadinya perilaku menyimpang adalah sebagai berikut :
  1.  Jumlah penduduk yang berdesak-desakan dan padat.
  2. Penghuni berstatus ekonomi rendah.
  3. Kondisi perkampungan yang sangat buruk.
  4. Banyak terjadi disorganisasi familiar dan sosial yang bertingkat tinggi.

Menurut pendapat Shaw, McKay dan Mc Donald, bahwa di kampong-kampung yang berantakan dan tidak terorganisasi secara baik, perilaku jahat merupakan perilaku yang normal dan wajar.


Demikianlah penjelasan mengenai teori-teori penyimpangan sosial. Semoga bermanfaat untuk kita semua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Subscribe

Flickr